Teknik Sampling Non Random dan Sample Size

Teknik Sampling Non Random dan Sample Size

Teknik Sampling Non Random dan Sample Size

Teknik Sampling Non Random dan Sample Size –

A. Teknik Sampling Non Random

Teknik sampling non Random terdiri atas tiga bagian yang akan skakmath.com uraikan dibawah ini:

1. Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)

Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai. Misalnya kita mau meneliti tentang pendapat masyarakat mengenai kenaikan harga sembako atau keluarga berencana, maka pertanyaan yang akan diajukan kepada mereka yang kebetulan dijumpai di pasar atau di tempat-tempat lainnya. Keuntungan menggunakan teknik ini adalah murah, cepat dan mudah. namun kelemahannya adalah kurang representatif.

2. Teknik Sampling Bertujuan (Purposive Sampling)

Teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. Sebagai contoh, misalkan untuk meneliti tentang peraturan lalu lintas, maka hanya mereka yang memiliki SIM atau yang tidak memiliki SIM saja yang dijadikan anggota sampel. Keuntungan menggunakan teknik ini adalah murah, cepat dan mudah, dan juga relevan dengan tujuan penelitiannya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak representatif untuk mengambil kesimpulan secara umum (generalisasi).

3. Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)

Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu. Teknik sampling kuota sering dikacaukan dengan teknik sampling bertujuan. Keuntungan dan kelemahan menggunakan teknik ini ialah sama seperti teknik Purposive sampling di atas tadi.

 

B. Penentuan Besarnya Anggota Sampel (Sample Size)

Besar anggota sampel harus dihitung berdasarkan teknik-teknik tertentu supaya kesimpulan yang berlaku untuk populasi dapat dipertanggungjawabkan. Di samping itu harus juga memenuhi teknik sampling seperti yang diuraikan di atas tadi.

Besarnya anggota sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan: (1) praktis; (2) ketepatan; (3) non respon; (4) analisis data.

Selanjutnya mari kita bahas mengenai empat hal di atas yang akan dipaparkan dibawah ini:

1) Pertimbangan Praktis

Pertimbangan Praktis menyangkut beberapa hal, yaitu:

a. Unsur-unsur biaya, waktu, tenaga dan kemampuan;
b. Untuk eksploratori (exploratory) atau penemuan atau penjajakan, maka anggota sampel tidak perlu banyak atauakah untuk eksplanatori (explanatory) atau menerangkan, maka anggota sampel harus lebih banya;
c. Jika kita memilih anggota sampel yang banyak, maka tingkat prediksi relatif tepat, kesalahan mentabulasi dan menghitung besar, reliabilitas besar, dan power meningkat, demikian pula sebaliknya.

2) Ketetapan

Semakin kecil kita memilih taraf signifikansi atau alpha (α), maka semakin banyak anggota sampelnya. Dengan demikian semakin tepat atau teliti ramalan/pengujian kita.

3) Pertimbangan Nonrespons

Pertimbangan nonrespon adalah perkiraan jumlah anggota sampel yang dapat dijadikan responden setelah seluruh anggota sampel dikurangi dengan jumlah anggota sampel yang dijadikan kelompok uji coba instrumen penelitian. Anggota sampel yang sudah dijadikan kelompok uji coba sebaiknya tidak dipakai sebagai responden untuk mendapatkan data yang sebenarnya. Selain pertimbangan di atas, kita juga perlu mempertimbangkan berapa responden yang bersedia mengembalikan angket atau dapat diwawancarai serta observasi.

4) Analisis Data

Setelah melakukan ketiga pertimbangan di atas, maka tahapan terakhir yaitu menganalisis data sesuai dengan apa yang telah kita dapatkan/peroleh dari pertimbangan-pertimbangan sebelumnya. Adapun tujuan dari analisis data adalah untuk mendeskripsikan atau menjelaskan data yang kita peroleh sehingga bisa di pahami dengan mudah, lalu untuk membuat kesimpulan atau menarik kesimpulan mengenai karakteristik populasi berdasarkan data yang didapatkan dari sampel, biasanya ini dibuat berdasarkan  pengujian hipotesis.

#Teknik Sampling Non Random dan Sample Size#

Share:

More Posts

Operasi FPB dan KPK Kelas 6 SD

Operasi FPB dan KPK Kelas 6 SD

Operasi FPB dan KPK Kelas 6 SD – Baik adik-adik semua, kali ini kita akan segera membahas bagaimana cara mengoperasikan atau mencari nilai-nilai dari FPB dan KPK, namun sebelum kita masuk kesitu, alangkah baiknya memahami terlebih dahulu tentang Operasi Hitung agar adik-adik tidak keliru saat mengerjakannya, jika mau dipelajari kembali, silahkan klik dibawah yaa!